Advertisement

Responsive Advertisement

LILIN-DONA NOVITA

LILIN-DONA NOVITA


LILIN

Saiful, seorang ang anak kecil yang hidupnya sederhana, malam itu rumahnya mati lampu, ibu saiful menyalakan lilin dan menghampirinya

Ibu “Belajar dulu pul

Ibu pergi untuk melanjutkan pekerjaannya, saiful kembali belajar, setelah selesai memasukkan buku ke dalam tas, saiful memainkan bayangan dari lilin, ibu datang lagi membawakan makanan

Ibuk: “makan dulu nak!”

Saiful: ibuk udah makan?”

Ibuk:  “ibuk nanti aja makanya, kamu aja dulu “

Ibu pergi lagi, lalu saiful makan, seslesai makan saiful membantu ibunya

Saiful: bu, kenapa sih ibu menyuruh saiful sekolah? sedangkan kita ini kan orang gak punya , makan aja susah apalagi  beli buku, mending aku bantuin ibu kerja biar dapet uang terus hidup kita gak susah lagi”

Ibuk: “ibu pengen kamu belajar yang serius biar jadi orang yang lebih dari ibu, ibu gak nuntut kamu jadi apa, mau kamu jadi pejabat atau yang apa saja, tapi ibu nuntut kamu jadi orang yang manfaat buat oranglain, mandiri, ikhlas”

Saiful: “ eemm..  (sambil menunduk ke bawah), Apa bisa ya buk Saiful jadi orang yang bermanfaat sedangkan kita lo keadaanya begini, serba kekurangan gimana mau nolongin orang lain, hidup kita saja gak seberuntung mereka, makan aja susah, gimana bisa bantuin orang lain”

Ibuk: “lha makannya itu ibu nyuruh kamu belajar, biar kamu jadi orang yang berilmu, orang yang berilmu itu derajatnya lebih tinggi dari orang kaya,  kalau kamu gak bisa bantu mereka dengan harta ya kamu bantu mereka dengan ilmumu, maka kamu jadi orang yg derajatnya tinggi dan pasti bermanfaat, dan sebaik baiknya orang itu adalah yang bisa bermanfaat buat orang lain”

Saiful mendengarkan kata ibunya dan menunduk ke bawah sambil mengangguk angguk

Saiful : “Ibuk, Saiful kangen bapak (sambil meneteskan air mata)

Ibuk: “Udasekarang sholat yuk, kita do’a in bapak semoga bapak tenang di sisinya

Setelah mereka sholat ibuk Saiful membaca al qur’an di tempat sholat, dan waktu itu ibu Saiful membayangkan kejadian tadi siang (masuk fidio abu” monochrome  waktu ibunya, ingat waktu siang nemu brosur di deket tong sampah )

 lalu masuk vidio warna lagi yang real ibunya pengen anaknya mondok, lalu si Saiful datang datang pakai baju koko jelek lalu ibuknya menciumi Saiful sambil berkata

Ibuk: jadi anak yang baik ya nak, jadi anak yang bisa mbanggain orang tua” (wajah ibu terharu)

Keesokan harinya , ibunya kerja uang nya terkumpul (shood an nya kaya film alhamdulillah)

Saiful didaftarkan ke pondok

Di pondok saiful paling sederhana diantara teman temannya, ibunya pamitan dengan saifull dan memeri uang saku

Ibuk: ibuk pulang dulu ya nak jadi anak yang soleh ya”

Ibuknya pulang meninggalkan Saiful dengan keadaan keadaan menangis tersedu

 Ibuk : “ya allah semoga aku bisa membiyayai anakku” (batin)

Saiful masuk kamar melihat keadaan sekeliling kamar teman teman barunya yang sedang menata barang barang dari koper, barang yang mahal, Saiful yang hanya membawa tas kumuh yang di bawakan ibunya

seiring bejalanya waktu kegiatan pondok mulai aktif tetapi Saiful tidak mempunyai teman karena teman teman Saiful membeda bedakan antara yang kaya dengan yang miskin tetapi Ketika ngaji dan sekolah Saiful selalu menjadi yang terbaik di banding teman temannya.

saiful berangkat sekolah pakai sepatu jelek tapi temannya bagus, saat di kelas saiful dipanggil oleh bapak kepala sekolah

Kepsek : “Saiful bapak memanggil kamu kesini untuk menawarimu beasiswa, karena beasiswa ini ditujukkan untuk siswa berprestasi, keputusan dari sekolah memilih kamu, apa kamu mau”

Saiful : “Alhamdulillah terima kasih Ya Allah, Saiful mau pak”

Kepsek : “Akan tetapi kamu akan di tempatkan ke luar negri, apa kamu bersedia?”

Saiful : “Jauh sekali pak”

Kepsek : “Maka dari itu bapak menanyakan hal ini dulu denganmu, kamu bisa berdiskusi dengan orangtuamu dulu”

                                                                5 tahun kemudian…..

Saiful pulang ke rumah dengan keadaan yang lebih baik sambil membawa koper lalu mencium tangan ibunya,  

keesokan harinya Saiful sedang duduk di sebuah tongkronganmelihat sebuah lowongan pekerjaan yang bagus dan Saiful berniat bekerja di sana

Saiful : “Apa aku melamar kerja disini saja ya? Gajinya cukup besar?”

setelah itu Saiful perjalanan pulang dan ketemu teman dijalan trus ditawari kerja yang lebih bagus dari yang pertama tadi dan brosur

Anantar : “saiful”

Saiful menengok ke temannya, bersalaman

Anatar : “Kamu saiful kan “

Saiful : “Iya eh ....”

Anantar : “Kapan kamu pulang dari luar negri?”

Saiful : “barusaja dua hari yang lalu”

Anantar : “Kamu kerja di mana sekarang?”

Saiful : “aku belum mendapatkan pekerjaan, ini aku sedang mencari lowongan pekerjaan”

Anantar : “Bagaimana kalau kamu bekerja di perusahaanku saja, gajinya bisalah dilebihkan sedikit”

Saiful : “baik aku pertimbangkan dulu”

Saiful pulang ke rumah, dosen saiful di luar negeri menelpon dan menawarinya pekerjaan di luar negri, saiful belum bisa memutuskan, ia harus meminta izin dengan ibunya dulu

Malamnya mati lampu ibu menyalakan lilin, mereka di ruang tamu duduk bersama

Saiful : ibuk saiful di tawari  pekerjaan dari dosen saiful yang di luar negri gajinya besar banget,menurut ibuk Saiful terima apa tidak?

Ibuk: “kalau ibuk terserah keinginanmu tapi ibu berpesan jangan jadi seperti kacang yang lupa dengan kulitnya”

Saiful: “maksudnya gimana buk Saiful gak paham”

Ibuk: “kamukan bisa ke luar negeri karena beasiswa dari pondok, sekarang kamu udah pintar dan sukses, apa kamu tidak mau berbalas budi dengan pondokmu, bukanya ibu memaksamu untuk kembai di pondok  tapi setidaknya sebelum kamu pergi kamu memberikan sesuatu yang besar untuk pondokmu, karena tanpa  pondokmu kamu tidak mungkin bisa sampai seperti ini”


Posting Komentar

0 Komentar