Advertisement

Responsive Advertisement

Puisi Ia

Dunia yang kejam mendadak abstrak dan ambigu
Langkah kaki yang kuat dan pasti melemah seiring waktu

Usai pikir tenang dan tertata sekejap berantakan dan malfungsi tujuan lurus yang kokoh mulai sempoyongan tak menentu
Aliran keringat yang keluar terbuang percuma
Nafsu dan hedonisme perlahan menjajah diri
Menutupi mata hati dan fikiran menjadi gelap gulita
Tekanan hebat yang menyeruak tak dapat dihindari

Rasa sesal kecewa lebih bercampur menjadi satu
Tali kasih dengan dirinya semakin jauh hampir putus
Bosan stres karena tekanan selalu menghimpit membuat diri acapkalin dihampakan keheningan

Kir menjernih terpicu kesadaran yang tiba terlambat membuat air mata mengalir deras mengejar penyesalan mendatangkan nostalgia dari segala sudut yang ada dirinya sangat sayang padaku terpikir dalam belenggu

Mengingatkan ketika perlahan menjauhinya menarikku yang terjebak menetapakan kekal yang hakiki mengikis ilusi yang menyerupai realita termanis yang ada

Posting Komentar

0 Komentar